0

Kamar buntu

Posted by Unknown in ,

 Menatap pasrah terhadap ranjang yang berantakan. Tak apalah, sejenak menikmati hasil karya dari 3 makhluk buntu yang baru saja berkunjung ke kamarku yang sederhana ini. Senang rasanya setiap kali mereka berkunjung, dan kemudian ruang sempit ini berubah menjadi ramai dengan teriakan atau ketawa tidak jelas. Dan yang terpenting adalah setelah mereka pergi, selalu meninggalkan jejak seperti kapal pecah. Sekali lagi, tidak apa-apa. Kehadiran mereka memberi warna tersendiri dalam hidupku. Melewati waktu bersama mereka membuat semuanya menjadi lebih mudah, dan lebih sederhana. Walaupun pada dasarnya semakin sering kami berkumpul, maka akan semakin banyak dosa. (yah, entah mengapa kita dipertemukan dengan bakat yang sama dalam menghina orang lain) -,-‘
Tapi inilah kami dengan segala kekurangan yang dipersatukan dalam sebuah rasa nyaman, yang kami sebut buntu :D

0

Isyarat hati

Posted by Unknown in

Jangan tanyakan rindu padaku
Karna disini ada rindu yang telah terkikis
Kemudian kau tanam kembali

Jangan tanyakan cinta padaku
Karna disini ada rasa yang telah mati
Kemudian kau bangun kembali

Sudahlah, hati ini telah padam
Raga ini mulai letih menanti
Hati ini telah bosan bersabar
Dan aku pun enggan bertahan

Jadi biarkan aku pergi
Bebas melangkah mengusir sepi
Biarkan saja!

0

Polusi suara

Posted by Unknown in


Ah, polusi suara
Tawa palsu mencoba mencari perhatian
Mata melirik mencari celah
Tangan perlahan menyentuh rambut
Sudut bibir sedikit terangkat
Kemudian tertawa, palsu!
Itu polusi suara dan pandangan, kawan

Kata terasa tak bermakna lagi untukmu
Bahkan seribu kata pun tak kau indahkan
Aku bosan memperingatimu kawan

Hanya satu pertanyaan sederhana yang tersimpan rapi disudut hati ini untukmu
“tidak sadarkah kau tentang kelakuan memalukanmu itu?”

0

Luka

Posted by Unknown in

Terdiam aku bersama sepi malam
Dalam hening aku menangis
Dalam sepi aku terluka
Bersama luka aku terlelap
Malam pun semakin kelam
Aku tenggelam dalam sunyi
Jemari halus pembawa derita
Aku enggan tuk beranjak
Mendekap lilin kecil ku terdiam
Meringkuk disudut kamar tak terlihat
Didepanku sunyi, sekitarku kosong
Tapi disudut sepi aku menatap
Bersembunyi dalam luka menganga
Menahan sakit teramat dalam
Aku tetap meringkuk
Mencoba bertahan dari perih
Menunggu pagi!

1

Tulisan kacau

Posted by Unknown in

Menyapa sebuah, sebiji, seekor, seorang, atau apakah namanya sesuatu yang berwarna pink di pipi kananku ini. Ya, salam hangat untuk jerawat yang entah darimana asalnya. Yang pastinya keberadaan jerawat ini ternyata berdampak pada aktivitas saya.

Bercermin jadi malas, ky’ liat bayangan orang lain. Cuci muka jadi menderita. Bahkan ganti baju pun jadi ekstra hati-hati.

Tapi terlepas dari penderitaan akibat jerawat, saya lebih bingung dengan sakit gigi yang mulai menyerang. Padahal ketika sy jenguk, si gigi masih baik-baik saja, tdk bergeser sedikitpun dari tempat duduknya.

Kenapa bisa sakit? Mungkin dia mulai bosan jadi gigi, karena tugasnya berat. Berhubung yang punya gigi adalah manusia omnivora, alias pemakan segala. Apalagi akhir-akhir ini saya rajin makan permen dan malas sikat gigi *eh -,-“ jadi mungkin si gigi mau pensiun.

Daripada tulisan ini semakin tidak jelas, lebih baik kita akhiri saja. Wassalam.

0

Sayang

Posted by Unknown in

Sayang, langit masih biru
Menyapamu yang masih mengisi sebuah ruang dihatiku
Mentari masih bersinar, sayang
Melambaikan tangannya untukmu yang jauh disana

Sayang, disini aku pun masih sendiri
Menikmati bayangmu yang berdiri kokoh dibenakku
Sayang, disini aku masih sendiri
Menikmati kenangan tentang kamu

Diluar sana alam masih setia menemani
Udara masih setia menyelimuti bumi
Tapi sayang, maafkan aku yang mulai bosan
Berdiri setia, bermain dengan bayangmu

Sayang, maaf jika aku harus beranjak!

0

Hari ke empat bulan ke empat

Posted by Unknown in

Hari ke empat bulan ke empat, dan semuanya masih sama. Dosen dihari kamis masih malas masuk, hari masih panas, otak masih lemot, dan dompet masih kosong. :|

Dan disinilah saya, duduk diportal yang baru saja direnovasi menjadi sedikit lebih elegan dan sedikit lebih panas serta padat. Oh ya, saya tidak sendirian, kawan. Adda beberapa semut hitam yang sejak tadi mondar mandir mencoba menarik perhatian. Ada seorang cowok anggun yang duduk tenang didepan laptop. Dan yang terpenting, ada Desi yang katanya mau kerja tugas tapi prokrastinasi.

Biar kuceritakan sedikit tentang penampakan portal saat ini. Tidak ada yang berubah. Motor dan mobil masih tetap padat berebutan tempat parkir. Daun kering juga masih gugur terus *padahal tadi pagi baru saja disapu. Saya prihati sama tukang sapunya kodong. Juga tentang angin yang lumayan sejuk, tapi kebanyakan panasnya. Atau tentang mahasiswa yang lewat dengan parfum sarru’ bikin sakit kepala. Ya, duduk diportal masih sama.

Terlepas dari semua hal tidak penting yang tertulis diatas, yang ingin saya katakan adalah hidup ini masih sama. Apapun yang terjadi belakangan ini, tentang kuliah yang ribet dan berantakan, atau tentangteman yang hadir sebagai cobaan hidup, sampai tentang dompet yang kosong. Diluar sana, hidup ini masih sama saja. Matahari masih terbit dan tebenam, malam juga masih tetap gelap. Ya, hidup ini masih pada aturannya. Kita bermimpi ketika tidur, dan mulai beraktivitas etika terbangun.

Jika ada yang berubah, itu hanya cara kita menghargai hidup. Ada titik dimana kita jenuh dengan rutinitas ini, tapi disadari atau tidak, mau tidak mau kita akan kembali pada rutinitas yang sama. Sekali lagi, ini tergantung bagaimana kita menghargai hidup :)

0

Tentang

Posted by Unknown in

Tentang rasa yang perlahan mati
Terbang melayang mencari persinggahan
Terpaut senja jatuh perlahan
Tentang rasa
Tentang luka yang perih tak terobati
Termenung menatap mentari bersinar terik
Tetap bertahan walau perih
Tentang luka
Tentang aku dan kamu yang terhalang jarak
Terpisah oleh jurang terjal nan luas
Tetap jauh, terpisah, tak kembali
Tentang siapa?

0

Rumah di pojok Unhas

Posted by Unknown in

Rumah di pojok Unhas
Tempat bernaung kelurga kecil kami
Melindungi dari terik mentari dan derasnya hujan
Rumah di pojok Unhas
 Tak pernah megah seperti rumah lain
Selalu bertambah kumuh seiring waktu
Tapi cobalah berteduh sejenak dibawah atapnya
Kau pasti merasakan keramahannya
Suasana damai dari rumah sederhana kami
Rumah di pojok Unhas
Berdiri dari pasak-pasak cinta ayah
Dibangun diatas tetes keringat ayah
Disangga oleh tiang kasihsayang ayah
Rumah di pojok Unhas
Tempat kami merajut cinta

0

Menunggu waktu

Posted by Unknown in

Rasa mengawalku kedalam laskar-laskar mati
Aku berjalan diatas hamparan perih
Menghindari peluh berdarah
Berlari, terus berlari melawan angin
Resah yang tak terbayar dalam luka
Senyum palsu menyembunyikan belati
Tawa berselimut duka
Dia memenuhi alam, memenuhi rasa
Menggelepar pasrah dalam noda
Akupun terbang terbawa angin
Mengembara mencari obat penawar luka
Melayang jauh menembus rasa
Kemudian menghilang
Bersembunyi
Menunggu waktu.

0

Menyapa Mu

Posted by Unknown in

Duduk sendirian ditempat ini
Diantara puluhan kursi yang tersusun rapi
Aku menyapa pagi pertama dibulan april
Selamat pagi :)
Kuawali dengan doa untuk hidup yang mulai berantakan
Semoga april lebih mudah dan lancar :)
Harapan sederhana untuk hidup ini
Untuk waktu yang terus bergulir
Untuk episode hidup yang terus bertambah
Ya, harapan untuk hidup lebih baik
Tuhan, kutitipkan harapan ini disisiMu

0

Tentang harap

Posted by Unknown in

Aku masih terus melangkah
Mengikuti nasib yang membawaku bergerak
Aku berhenti sejenak bila lelah
Dan terus berlari bila itu harus
Tetap saja seperti ini
Mengejar mimpi yang masih jauh
Meraih harapan yang mulai memudar
Melompat lebih tlagi untuk meraihnya
Dan percayalah
Semua akan indah pada waktunya
Tuhan tak akan meninggalkan kita
Kita yang senantiasa bersyukur !

0

Suatu pagi

Posted by Unknown in

Matahari mengintip malu dari balik rimbun pohon
Sinarnya hangat membias indah didepan mata
Aku duduk disini, ditemani sepoi angin pagi
Menatap daun yang jatuh perlahan
Selayaknya kita yang akan meninggalkan dunia
Pasti! Suatu saat nanti
Mengamati mereka yang memegang sapu
Mengumpulkan daun kering yang berserakan
Menjadi gundukan kecil menghias pagi
Sederhana
Hidup ini seperti itu
Ada tokoh terentu yang melakoni perannya masing-masing
Kita juga termasuk didalamnya
Tinggal bagaimana caranya supaya hidupta’ tenang dan berada dijalurnya. :)

0

postingan telat "happy b'day QF"

Posted by Unknown in
happy b'day QieFigt!
sekarang bukan saatnya berbicara tentang makanan apa yang akan kita makan rame-rame, bukan saatnya mengumpulkan kertas untuk dicoret dan ditempel dimana-mana, dan bukan saatnya untuk teriak ditengah lorong lagi. ya, kita tak lagi berada dalam satu lokasi yang sama, bukan lagi tinggal dalam asrama yang sama, sekarang tak lagi sama, kawan.

happy b'day Qiefigt!
sekarang satu-satunya yang kita rasakan hanyalah jarak dan waktu yang sepertinya enggan tuk berkompromi. mereka berhasil membentuk jurang pemisah antara kita. aku tak lagi mampu menyisihkan waktuku untuk sekedar menyapa. aku tak lagi merasa mudah untuk mengunjungi. ya, mungkin aku mulai lupa. bagaimana dengan kalian?

happy b'day QieFigt!
jadi sekarang, bisakah kita menyisihkan sedikit waktu untuk sekedar mengenang masa dimana kita masih bersama ditempat itu. sejenak mengenang tentang perselisihan, pertentangan, tangis, canda, tawa, atau solidaritas yang dianggap konyol oleh sebagian orang. ah, masih adakah sedikit solidaritas yang tersisa kawan? atau jarak danwaktu benar-benar telah merampas semuanya?

happy b'day QieFigt!terlepas dari apa yang terjadi dalam hidup kita masing-masing, disini saya hanya ingin melepaskan segala resah, beban, dan stress dari kampus, tugas, dan rutinitas perkuliahan. dengan segenap jiwa dan hati yang tulus, saya ingin menyapa seluruh anggota QF yang tersebar diseluruh penjuru nusantara. happpy b'day my QF.

kutitipkan rindu ini bersama angin yang berhembus. berharap sejuknya bisa menyapa setiap orang yang masih merasakan aura QF ditubuhnya. eaaah. hidup solidaritas konyol !!

3

tugas penulisan kreatif, deskripsi orang

Posted by Unknown in , ,


Namanya Nardi. Dia sudah membuatku terpesona sejak pertama kali bertemu dengannya beberapa tahun yang lalu. Saat itu hujan, aku melihatnya berlari untuk berteduh di halte yang sama denganku. Aku masih ingat penampilannya hari itu. Kemeja coklat bergaris dan jeans biru yang dikenakannya terlihat sempurna ditubuhnya yang tinggi. Rambutnya yang lurus terlihat agak berantakan terkena hujan, tapi itu membuatnya semakin mempesona. Dari tempatku berdiri, aku bisa melihat hidungnya yang mancung dan bibir tipis yang seolah membentuk senyum hangat. Garis wajahnya yang tegas dan mata tajam berpadu dengan alis hitam yang melengkung sempurna membuat wajahnya memancarkan aura maskulin yang nyata. Kulitnya yang kecoklatan serta bentuk lengan yang terlihat kuat, seolah menegaskan bahwa dia adalah tipe laki-laki pekerja keras dan mandiri.
Kuamati dia membersihkan sisa air hujan dari ransel hitamnya yang terlihat penuh. Ah, bahkan gerakan sederhana yang dia lakukan membuatku tidak bisa mengalihkan pandangan darinya. Mengamati gerak geriknya tiba-tiba membuat hujan terasa begitu indah, langit yang mendung menjadi cerah dimataku. Kali ini aku mengamati sepatu kets biru-putihnya yang basah. Sesekali dia menggerakkan kakinya, mungkin pegal, atau dia berusaha mengurangi air dari sepatu dan jeansnya. Sekali lagi aku mengamatinya, mencoba menebak kegiatan seperti apa yang dilakukannya. Mungkin dia adalah salah satu mahasiswa di universitas yang sama denganku, atau bisa jadi dia sudah bekerja di sebuah instansi atau perusahaan. Aku melihat wajahnya lagi, kali ini dia menoleh kearahku sebelum tersenyum singkat sambil menganggukkan kepalanya. Tuhan, bahkan untuk membalas senyum itu aku tak sanggup. Perpaduan antara bibirnya yang tersenyum tipis dan mata elang yang memancarkan sorot hangat seperti menghipnotis, dan Aku hanya diam terpaku.
Ya, sekali lagi, namanya Nardi. Laki-laki yang sampai saat ini masih kukagumi. Tidak ada yang berubah dari dirinya, selain rambut lurusnya yang dipotong lebih rapi. Dia masih suka mengenakan kemeja dan jeans, serta sepatu kets. Tidak ada yang berubah. Sorot matanya yang hangat dan senyumnya yang bersahabat membuatku begitu mengaguminya. Tubuhnya yang tinggi, tangan yang kokoh, dan wajah yang rupawan, begitu sempurna dimataku. Dia masih memiliki alis hitam yang berpadu dengan mata yang tajam dan hidung mancung serta garis bibir yang membentuk senyum. Dia bahkan masih memancarkan aura maskulin dari garis wajahnya yang tegas dan tubuhnya yang berdiri tegak dan kokoh. Semua itu selalu mempesona dan sempurna dimataku sejak dulu, hingga saat ini.

0

resah

Posted by Unknown in ,
membunuh sepi malam
melantunkan alunan sendu perlahan
mengusir jenuh

tenggelam dalam rasa tak terbuai
jatuh menerpa perih luka
pasrah

melayang terbang bersama angin
hilang arah tujuan tak sampai
resah

0

adakah

Posted by Unknown in , ,
adakah aku dihatimu
dalam setiap langkahmu menghadapi dunia
adakah aku didalam benakmu
dalam setiap gerakmu menunggu esok

dan aku hanya berlari untukmu
mengejar bayangmu untuk kusimpan sejenak
dan aku hanya berusaha untukmu
membunuh bosan untuk meraihmu
dan aku hanya berbalik untukmu
mencari senyummu untuk kunikmati sendiri

hingga akhirnya aku harus berhenti
walau hati ini enggan berlabuh
inginku hanya berlayar untukmu
mencari celah untuk berlabuh dihatimu!


0

tentang

Posted by Unknown in , ,

Tentang aku yang berlari mengejar bayangmu dalam gelap malam
Tentang kamu yang terus berayun bersama bintang dan rembulan
Tentang jarak, yang tak pernah mau menyatukan kita
Dan tentang aku, yang terlalu !

Copyright © 2009 ZONA IYRNA All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.