Mengamati ayah yang duduk tenang dihadapan tv sambil menyeruput kopi susu dari gelas ukuran jumbonya "Aaa enaak". Satu kata ini yang selalu diucapkan ketika selesai meneguk minumannya.

Aku selalu senang mengamatu setiap hal yang dilakukan ayah. Mulai dari dia terbangun dishubuh hari, beranjak ke kamar mandi dengan sarung yang masih melilit pinggangnya. Ketika dia makan dengan lahap. Ketika dia akan berangkat ke kantor dan bertanya "adaji uangnya?" Sambil mengenakan helm, pertanyaan yang sama diwaktu yang sama, tidak pernag berubah sejak sy Sd. Atau ketika dia duduk sambil mengamati ibu yang sibuk didapur. Bahkan ketika dia pulang dari kantor dengan senyum yang masih sama sejak dia berangkat.

Ya, aku selalu suka dengan segala hal yang dilakukan Ayah.

Istirahat sejenak dari tugas kuliah yang menumpuk
Mencoba menyapa pagi yang cerah
Melambaikan tangan pada matahari yang tersenyum ramah
Bernyanyi bersama burung yang berkicau
Menyegargan hati dengan udara yang masih sejuk

Ah, selamat pagi untukmu pagi :)

Ada setumpuk tugas dan beberapa tempat yang menunggu untuk diberi pengertian
Tapi sejenak kusempatkan diri untuk bergelung manja dibalik ramahnya nuansamu, pagi
Diluar sana alam pun masih tersenyum
Dan disudut lain dunia mulai terbangun, memulai aktifitasnya
Sementara disini aku masih menikmati pagi dibawah rimbun pohon
Menikmati pagi, melupakan rutinitas membosankan sejenak saja..

Kemana perginya angin tempatku berkeluh.
Ingin kutanyakan tentang senja yang selalu setia mendengarkan sebelum waktu membenamkannya.
Juga tentang awan yang selalu menyapa sebelum menghilang bersama angin.
Kemana kau angin?
Ingin ku terbang bersamamu menanti terbitnya mentari.
Atau berkelana melintasi awan dan berlalu d atas samudra.
Merindukanmu angin..
Aku rindu mengikuti jalanmu mengarungi waktu.
Bahkan merindukan hembusan mu disela langkahku.
Bawa aku lagi, terbang bersama meninggalkan dunia yang mulai menua.